Jumat, 02 April 2010

Tanabata


Ten-Kou adalah seorang raja langit. Dia memiliki 7 orang putri, di antaranya adalah si bungsu Ori Hime. Ori Hime sangat pintar menenun pakaian, sampai sang raja hanya mau memakai pakaian buatan Ori Hime.

Setiap hari Ori Hime menenun pakaian untuk Raja dengan menggunakan alat khusus yang disebut Tanahata. Semakin lama, sang Raja semakin khawatir melihat Ori Hime yang kerjanya hanya menenun.

Alkisah di seberang langit, di sebuah tempat bernama Amano-kawa, hidup seorang pria penggembala bernama Keng-Yu. Seperti juga Ori-Hime, Keng-Yu ini seorang pekerja keras. Setiap hari dia terus menggembalakan kerbaunya. Melihat hal ini, Ten-Kou kemudian memutuskan untuk mengenalkan Keng-You pada Ori Hime.

Kemudian raja langit pun mempertemukan Ori Hime dan Keng-You. Setelah pertemuan ini, tanpa diduga-duga mereka pun saling jatuh cinta. Mereka bertemu setiap hari dan selalu bersama-sama. Keduanya bahagia, tetapi mereka mulai melalaikan tugas mereka. Akibatnya semua kerbau jatuh sakit karena tidak ada yang mengurus dan pakaian sang Raja Langit pun mulai usang, tapi dia sudah tidak memiliki pakaian baru untuk mengganti pakaian usangnya. Hal ini membuat Ten-Kou, sang Raja Langit, marah.

“Aku mempertemukanmu dengan Keng-You bukan untuk membuatmu berhenti menenun pakaina!” seru Ten-Kou.

Kemudian sang Raja memerintahkan Ori Hime untuk tidak menemui Keng-You lagi dengan cara menjauhkan Ori Hime dari Amano-kawa. Sayangnya hal ini bukannya membuat mereka berdua kembali bekerja, tapi justru membuat mereka terus menerus bersedih. Ori Hime menangis tiada henti dan Keng-You kerjanya hanya melamun.

Melihat keadaan ini Ten-Kou merasa bersalah. Dia lalu memberi mereka berdua kesempatan untuk bertemu. Ten-Kou berkata, “Aku akan memberi kalian kesempatan untuk bertemu pada tanggal 7 Juli setiap tahun. Tetapi dengan syarat kalian harus bekerja sebaik-baiknya selama satu tahun menunggu pertemuan kalian berikutnya.”

Ori Hime dan Keng-You menyetujui syarat ini. Keng-You kembali menggembalakan kerbaunya di Amano-kawa dan Ori Hime kembali menenun untuk Raja. Selama satu tahun sambil menunggu datangnya tanggal 7 Juli, mereka bekerja sebaik mungkin.

Tapi, pertemuan ini hanya bisa terjadi jika langit dalam keadaan cerah. Maka untuk membantu Ori Hime dan Keng-You, seluruh penduduk langit membantu mereka dengan cara menulis permohonan mereka agar langit cerah di atas selembar kertas warna-warni dan menggantungkannya di pohon bambu. Kegiatan ini mereka lakukan menjelang hari pertemuan Ori Hime dan Keng-You, yaitu tanggal 6 Juli.

Di Jepang, setiap tanggal 7 Juli [atau pada tanggal 7 bulan 7 pada penanggalan Jepang], diadakan festival untuk merayakan pertemuan Ori Hime dan Keng-You, yang disebut Tanabata. Pada hari ini mereka menulis permohonan mereka dalam selembar kertas warna-warni dan menggantungkannya di pohon bambu. Dalam festival ini biasanya penduduk Jepang yang tua dan muda akan mengenakan yukata (pakaian tradisional musim panas) sambil menikmati udara musim panas. Ada yang merayakannya sambil menyanyi-nyanyi, menyalakan lentera, dan bersenda gurau. Salah satu nyanyian yang dinyanyikan adalah lagu Tanabata yang syairnya berbunyi:

Sasa no sara sara
Nokiba ni yureru
Ohoshi-sama kira kira
Kin gin sunago


Dedaun bambu bergerak tertiup angin
Bergoyang-goyang di bawah atap
Bintang-bintang berkelap-kelip
Seperti emas dan pasir perak

_@_

Tulisan ini dikutip dari majalah Kiddo, kutemukan bertumpuk di dokumen-dokumen lama :).