Senin, 17 Mei 2010

SMA


Pertama kali menjejakan kaki di rerumputan SMA, aku langsung dibuat bingung dengan perasaan paling aneh: cinta. Penyebabnya tak lain tak bukan seorang gadis dengan senyum seindah pelangi. Tentu saja, hal itu membuatku tak fokus belajar Fisika, apalagi Matematika. Aku seperti diombang-ambing rumus-rumus Kimia yang menyesatkanku di ranah tanpa bahasa. Inikah cinta? Benar kata Puri, aneh.

Sepanjang hariku, entah terpejam atau terjaga, yang terbayang hanya wajahnya. Seketika hidup terasa melankolis, memutar lagu Jose Mari Chan – Beautiful Girl berulang-ulang cukup membuatku ingin menggaruk-garuk tanah. Hari Valentine tiba, aku memberinya setangkai bunga, cokelat dan boneka – namun caraku mengucapkan Happy Valentine’s Day sama seperti mengatakan 1 + 1 = 2. Tak romantis, malah terdengar apatis.

Akhirnya, cintaku bertepuk sebelah tangan. Ia tak jalan denganku. Seketika lagu Glay – Happiness menjadi begitu indah mengair mata. Dalam hatiku ada mantra yang terus terucap, untuk kebahagiannya aku rela merobek-robek hatiku. Kami pun berpisah saat tingkat XI, aku di IPA dan dia masuk IPS. Aku coba melupakannya, meski potretnya masih kusimpan. I don’t want to hurt you anymore / tell me the meaning of your happiness.

Namun, tak kupercaya kata-kata klise seperti cinta tak harus memiliki. Saat kelas XII, ia sendiri lagi. Aku pendekatan, meski diawali SMS basa-basi, aku mulai menerima sinyal-sinyal positif. Lalu tanpa berlama-lama, aku langsung menyatakan perasaan yang terpendam sejak tiga tahun lalu, aku mencintaimu, kali ini bernada semerdu burung murai di ranum musim semi – yang malu-malu mengatakan 1 + 1 = 2. Ia pun menerima. Dengan hati riang aku melangkah melayang.

Ketika awal jadian, aku merasa kikuk, namun lama kelamaan sikap kami seperti sepasang kekasih yang bersahabat. Gadis itu, yang menjadi pacar pertama dan terakhir sepanjang hidupku, kini menjadi istriku. Dan hingga detik ini, aku masih sangat menyayanginya.

Ditulis oleh Rafael Yanuar (15 Mei 2010)

_@_

Perjumpaan:

Teruntuk istriku terkasih, Noviyanti Souw :)

Memeluk Hujan


Tersebutlah di sebuah desa, tinggal seorang pengelana tak bernama. Yang selalu membawa peta di tangan kirinya dan kompas di tangan kanannya. Di pundaknya terikat gitar yang selalu ia mainkan saat malam terang bulan. Orang-orang desa kerap memanggilnya Si Pengelana.

Suatu malam, di depan muara di tengah taman bambu, bersama kodok-kodok ia pun bersinggah. Setelah meletakan kompas-petanya, ia memetik gitar dan menyanyikan lagu tentang cinta. Perlahan dari rimbun sesemak, kunang-kunang menyembul ke tengah mereka. Pengelana tersenyum sambil terus menyanyi, lalu berjalan mengelilingi tepi muara. Seusai satu lagu ia menyelupkan tangannya, mengambil setangkup tirta untuk kemudian ia reguk. Di atas batu, ia merenung sejenak berhela, rembulan tertutup awan.

Dulu, saat pengelana kali pertama singgah di desa, ia bertemu seorang gadis secantik aurora. Pengelana sedang memetik gitarnya kala itu dan si gadis menari seiring nyanyian. Gemulai gerakannya hadirkan getar jemari.

‘Senang rasanya ada temanku di sini,’ ucap si gadis. Pengelana yang baru datang ke muara tersenyum, ‘kau sering kemari?’

‘Setiap terang bulan, aku harus mengirimkan sepucuk surat untuk Sahabatku.’

Dicumbu kehangatan angin malam, mereka bercengkerama hingga terlupa. Seperti benih kasih yang tumbuh tanpa ditanam, seperti pula perasaan hangat bergenggam cinta, mereka pun saling jatuh di selaksa rasa. Namun Pengelana harus melanjutkan perjalanan seketika pagi membuka hari, ia pun berjanji akan kembali.

Setelah mengucap ‘selamat tinggal’, Pengelana tak lagi terlihat. Sang gadis menunggunya sambil menunduk mengair mata. Tetapi yang ia temui hanya sepucuk daun dan kunang-kunang yang tak seterang dulu. Hingga suatu hari, saat hujan merinai, ia terkapar. Esoknya ia ditemukan tak bernyawa di muara itu.

Lima tahun berselang, Pengelana kembali ke desa dan membeli sebilik rumah di dekat muara. Dan dengan penuh harapan ia pergi menemui cintanya yang hilang. Namun kerap kali mengunjungi muara, tak pernah gadis itu terlihat.

Tanpa tahu apa yang terjadi, ia pulang sambil tersenyum. Berbisik dalam hati, menatap rembulan di kejauhan, dan berkata ‘esok pasti ia datang.’

Di atas sana, awan menangis dan menurunkan hujan.

Ditulis oleh Rafael Yanuar (Mei 2010)

Kidung Sunyi


Kutemukan getaran yang bernyanyi di reruntuhan hatiku. Mencoba membawaku ke dalam hening yang pekat. Aku terpejam, meresap kecupannya – rindu mengalir bagai amorita di cawan renjana. Pagi tiba, Kau datang, langkahmu seperti seorang pujangga mengucap syair cinta. Aku terhenyak dari lamunan. Seketika kusentuh jemari, lembut menyentuh celah tirta. Kau tak ada.

Perlahan, nada-nada menjelma genangan di dalam hatiku. Membasuh debu-debu pandang mataku. Aku tersadar sepanjang malam tadi, tengah kuhabiskan masa bertahun, mencari sunyi di gemuruh hidup. Kini aku mengerti, sunyi serupa nyanyian rahasia, yang kutemukan kala tunduk bersujud.

Kutadah tangan dalam kekosongan hingga Sang Pembesar Jiwa menyadarkan jalan kalbuku.

Ditulis oleh Rafael Yanuar (Mei 2010)

Rabu, 12 Mei 2010

Watching From Afar


Hari ini kutulis lagu cinta, judulnya Watching From Afar. Terinspirasi lagu Luna Sea - Until The Day I Die dan Breed - Aubrey. Bila ada yang mengerti grammar, mohon jangan dimarahi, tapi bantu membenahi :)

_@_

Watching From Afar

In the silver night I remember
When we row the boat together
I pick the guitar and sing a song to you
A reminiscence song

Loves embrace us in the deep of longing
Like a wind that secret touching
I hold the thoughts beyond the air
To give my last lullaby

Refrain
Once again please embrace me
For every moment we share

Rafael Yanuar: 8 Mei 2010

Kenangan sepanjang malam masih perak. Semoga hadirkan sekelebat bayang nyata :)

Selasa, 11 Mei 2010

Mother


Luna Sea - Mother

Ketika aku tak bisa melihat dengan pasti
zaman baru ini
aku diselimuti kekacauan langit
pun sejak aku berjalan dari berseminya jiwa
di kubah angkasa yang licik ini

Sebelum hari di mana kutinggalkan rasa yang hilang
sebelum hari saat mekarnya bunga berlahan lekang
jiwa baru ibunda – yang tertahbiskan
peristirahatan purba, berkata

Mother of love

Keajaiban kini menyelamatkanku
kemana ku pergi; apapun perbuatanku

Mother of love

Fajar kini menuntunku
aku membutuhkan cinta; aku sangat membutuhkan cinta

Terjemahan Rafael Yanuar

Lullaby - Lagu Tidur Kesayangan


Mau berbagi lagu kesayangan, mari berbalas lagu jua :)

Beberapa instrumental Yiruma, seperti Kiss the Rain dan If I Could See You Again, menjadi pilihan yang tepat untuk mengakhiri kesibukan sehari. Di sisi lain, solo violin Yuki Kajiura juga mampu memberikan kesejukan. Terlebih lagu Grandpa's Violin (kerap kali mendengarnya airmata-ku menitik perlahan).

Bagaimana dengan lagu-lagu Billy Gilman? Aku suka Oklahoma dan God Alive and Well. Terutama Oklahoma, salah satu lagu paling emosional yang pernah kudengar. Juga versi rediscovered lagu Heaven Knows, Can't Cry Hard dan Because of You oleh Jed Madela.

Lagu balada rock era 90an seperti Aerosmith - I Don't Wanna Miss A Thing
atau Bon Jovi - Always boleh dicoba. Terlebih lagu-lagu Eagles, seperti Love Will Keep Us Alive dan Desperado. Sampai sekarang masih sering kuputar di MP3 player-ku.

Berikut daftar lengkapnya:

Lagu Barat

Michael Buble - Home
Jose Mari Chan - Beautiful Girl
MLTR - 25 Minutes
MLTR - Take Me To Your Heart
MLTR - That's Why (You Go Away)
MLTR - You Took My Heart Away
Mono - Life in Mono
Bryan Adams - (Everything I Do) I Do It For You
Bryan Adams - Please Forgive Me
Josh Groban - To Where You Are
Secret Garden - You Raise Me Up
Elton John - Can You Feel the Love Tonight
Aerosmith - I Don't Wanna Miss A Thing
Eagles - Love Will Keep Us Alive
Eagles - Desperado
Bon Jovi - Always
Billy Gilman - Oklahoma
Billy Gilman - God Alive and Well
Breed - Aubrey
Charlotte Church featuring Josh Groban - The Prayer
Jed Madela - Heaven Knows
Jed Madela - Can't Cry Hard
Jed Madela - Because of You
Godfrapp - Clown
Shania Twain - From This Moment
Kenny G - White Christmas
Westlife - The Dance
Mariah Carey - Endless Love
Lee DeWyze - Where You Lie
Lee DeWyze - Stay
Lee DeWyze - The Boxer
Lee DeWyze - Hallelujah
The Beatles - Hey Jude
John Lennon - Imagine
Faith Hill - Fireflies
Owl City - Fireflies
Owl City - Air Traffic
Owl City - Vanilla Twilight
Owl City - The Saltwater Room
Crystal Bowersox - Up To The Mountain
Guns N' Roses - November Rain
Kris Allen - To Make You Feel My Love
Smashing Pumkins - To Sheila
Rico J Puno - Together Forever
Jim Brickman - The Gift
Jeff Buckley - Hallelujah

Instrumental

Seluruh lagu di album Aria the Natural: Piano Collection Stagi One
Solo piano lagu-lagu Nobuo Uematsu
Luna Sea Piano Solo Instruments (Album)
Luna Sea Guitar Solo Instruments (Album)
Yiruma - Kiss the Rain
Yiruma - If I Could See You Again
Yuki Kajiura - Grandpa's Violin
Canon in D Piano Solo Version
L'Arc~en~Ciel - Bless Concerto

Lagu Mandarin

Michael Kuang Liang - Thung Hua
Michael Kuang Liang - Wo Ai Ni Cai Na Li
Michael Kuang Liang - Ye Thing
Vic Zhou featuring barbie Hsu - Rang Wo Ai Ni
Jay Chou - An Ying

Lagu Indonesia

Katon Bagaskara - Tidurlah Tidur
Katon Bagaskara - Negeri di Awan
Katon Bagaskara - Pasangan Jiwa
KLa Project - Yogyakarta
KLa Project - Semoga
Padi - Kasih Tak Sampai
Padi - Work of Heaven
Ebiet G. Ade - Senandung Pucuk-pucuk Pinus
Ebiet G. Ade - Senandung Rindu
Ebiet G. Ade - Camelia I - IV
Ebiet G. Ade - Berita Kepada Kawan
Chrisye - Lilin-lilin Kecil
Chrisye - Pergilah Kasih
Seluruh lagu Jikustik di album Perjalanan Panjang
Jikustik - Puisi
Ari Lasso - Kedamaian Hati
Saras Dewi - Lembayung Bali
Keenan Nasution - Nuansa Bening
Mocca - Hanya Satu
Melly - Bunda

Lagu Jepang

Hyde - Evergreen
Hyde - Shallow Sleep
Hyde - Angel's Tale
Ryuichi Kawamura - Once Again
Ryuichi Kawamura - Heroine
Ryuichi Kawamura - Shizukana Yoru Wa Futari De Iyou
Every Little Thing - Ai no Uta (Acoustic: Latte Version)
Kiroro - Mirai e no Houlai
Kiroro - Fuyu no Uta
Okazaki Ritsuko - Song For Fruits Basket
Okazaki Ritsuko - Aisubeki Ashita
Rie Tanaka - Fields of Hope
Mikuni Shimokawa - Arekara
L'Arc~en~Ciel - Jyoujoushi
L'Arc~en~Ciel - Bless
L'Arc~en~Ciel - Anata
Satsuki - Heart
Erino Hazuki - Ashita Yuugure Made
Erino Hazuki - Smile Again
Yui Horie - Friendship
Yui Makino - Yokogao
Yui Makino - Symphony
Yui Makino - Undine
Round Table featuring Nino - Rainbow
Round Table featurnig Nino - Shiosai
Iwao junko - Yoru no Uta


Sebenarnya masih banyak yang ingin kutulis, tapi nanti kepenuhan. Akhirnya, hanya dua kata mampu kuucap, selamat tidur :)


_@_

Perjumpaan:

Ada tambahan rekomendasi dari Puri :)

Barat
Enya : triad
Sarah Brightman : harem
Frank Sinatra : my way
Louis Amstrong : wonderful word
Jose Mary chan : beautiful girl

Japan
Mr Children : Hero
Le Couple : Hidamari no Uta
Otoosan

Anime
Trinity Blood : Broken Wings
Please Save My Earth : The Time of Golden Flowing

Instrument
Yoshida Brothers : Takeda no Komoriuta

Senin, 10 Mei 2010

Memeluk Hujan


Seperti janji-janji tak kembali

Rafael Yanuar (5 Mei 2010)