Kamis, 25 Maret 2010

Jeda


Meski kata-kata ini hanya khiasan tak pasti tentang rasa, namun percayalah
Tak perlu ada jeda yang membuat kita bisu untuk saling mencari, di pandang mata masing-masing
Sebab ketidakpastian pasti hadir mengukir jalan yang terlampau
Panjang berliku

Dan yakinlah pada ujung perjalanan, selalu ada senyum menunggu
Atas keteduhan batin dan ketabahan jiwa
Yang tak terkatakan oleh apapun jua, tak lekang dilesap zaman-zaman
Di sanalah kita ukir prasasti janji pasti

Aku tak butuh jeda untuk mencintaimu

Rafael Yanuar (24 Januari 2010)

Ini tentang rinai penghujan yang membangun pembeda ruang, antara lekang dan kenang. Pun tentang air mata, yang mengalir menembus batas, mengekal di segala retak. Dan jua jendela makna, mengukir jejak pada kata - di teduhnya cinta.

_@_

Perjumpaan:

Teruntuk istriku terkasih, Noviyanti Souw :)

4 komentar:

  1. Oooow bikin blog juga...
    Nice kk nice!!! ada temennya saya...
    Btw selamat yah atas pernikahannya... selamat menempuh hidup baru dan semoga bahagia selamanya.
    Umm... maaf saya tidak bisa memberi apa-apa, tapi bagaimana dengan puisi? super kacau sih, mohon koreksi :

    Judulnya : "1, 2, 3, 4,... dst"

    1 adalah simfoni
    2 adalah cinta
    3 adalah kebahagiaan yang pertama
    4 adalah kebahagiaan yang kedua
    Dan seterusnya...

    Dimanapun berakhirnya,
    Harap itulah kebahagiaan sempurna..
    Bagi semua angka yang ada...

    31 Maret 2010

    (maksudnya semoga segera dikaruniai buah hati gitu >_<)

    BalasHapus
  2. sebuah doktrin cinta maha dahsyat, terbaca di bait terakhir ;/aku tak butuh jeda untuk mencintaimu

    namun yang membuatku sangat terkesan, sajak ini dibangun dengan gaya bahasa litotes. dimana rasa cinta yang amat sangat justru di ungkapkan seolah-olah tak berarti:
    /kata-kata ini hanya khiasan tak pasti tentang rasa/

    sobat, tak perlu jeda untuk mencintai. aku setuju denganmu

    salam..
    chinmi

    BalasHapus
  3. sepakat, tak perlu jeda untuk mencinta

    BalasHapus
  4. Terima kasih.

    Terima kasih untuk doa, terima kasih untuk harapan, terima kasih untuk ke-sepakat-annya :D. aku bahagia membacanya. Hingga tak ada kata lain yang cukup mewakili perasaanku selain ucap terima kasih teruntuk kalian semua, Sahabat terbaikku

    :)

    BalasHapus