— 01
Lamunan
Sebelum Fajar
Ketika
pada
rembang malam
bulan
berembun di kaca jendela
aku selalu bertanya
apakah cahayanya demikian terik
menembus
mimpi-mimpimu?
Sebab
meski
lama sunyi dalam tidur
kau
lalu terjaga,
Sambil
berkata —
“Haruskah aku bekerja lagi
memotong kayu bakar
menyiangi ladang
dan berteduh di bawah
pohonan rindang
sebab malam terlampau
panjang
tuk dihabiskan di dalam
kamar.”
Lalu, ketika kelepak samar kelelawar
mengelitik daunan kuning,
dan burung kecil
mencari makan di balik
reranting kering
kau pun memandang jendela lama sekali.
— 02
Kenangan
Sebelum Fajar
Di depan jendela
desau angin meniup
baling-baling
udara mengetuk begitu tajam
cahaya tak pernah pejamkan mata
derik jangkrik alangkah
hening mengusik
selinap
kabut begitu saja masuk
menembus
hening.
Aku ingat
bila terjaga tengah malam
kau pasti duduk di depan jendela
matamu demikian awas
melihat Tuhan bekerja.
20
Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar