Minggu, 11 Juli 2010

Alice


Alice

Tersesat di kedalaman pekat yang lelah
Terluka entah berapa lama, seolah
Berutang pada mimpi masa silam
Yang panjang, tak berkesudahan

Alice

Meredam waktu oleh sihir tak terpiturkan
Lunglai terjaga dari getir kenangan
Sebelum akhirnya menemukan jarak menghiba
Pada detak dan getar di jiwa

Angin membawa hujan ke atas lonceng pagi yang sunyi
Lalu sepi, seolah senyummu getarkan cerita yang lama melupa


Alice

Meski waktu merobek – robek kain layar
Yang terserak di jantung masai
Puisi lebih tulus menari pada dirimu
Yang selalu tertawa, senang menendang, makan segala
Cengeng dan penakut

Sampai kapanpun kau tetap
: Alice yang hangat

Rafael Yanuar (01 Maret 2010)

4 komentar:

  1. Ga tahu kenapa, saya suka puisi yang ini ^_^

    BalasHapus
  2. @ Puri:
    Horee !
    Kira-kira siapakah Alice?
    :D

    BalasHapus
  3. Hehe ini bener-bener Alice milik Lewis Caroll... cengeng dan penakut tapi dan hangat plus galak lho^^... mirip-mirip saya juga ;)
    welldone!

    BalasHapus