Selasa, 13 Maret 2012

Benih Air Mata


Ayah, izinkan aku menanam air mata
di tanah tempatmu dipendam
dan biarkan ia tumbuh sebagai pohon
di mana rimbun daunnya selalu mampu
menaungi bumi rinduku.

Hingga nanti buahnya jatuh
sebagai makanan musim
dan rindu terus terbata membaca cuaca esok hari
biarkan air mata mengalir
menumbuhkan kenangan
di seluruh
perhentianku.

13 Maret 2012

2 komentar:

  1. Berdukalah,
    tapi jangan menangis!

    sebab ratap kehilangan adalah lahat paling dingin
    sekejappun takkan mampu kusemayami
    bahkan bila sajak api tak putus kau baca
    seiring doa di selasar senja

    Berdukalah,
    tapi jangan menangis!

    salam hangat sobat,
    sepertinya yang ini tidak ada di Taman, atau aku yang kelewat ya..?

    BalasHapus
  2. Chinmi:
    Terima kasih, Chinmi, sudah berkenan hadir dan meninggalkan pesan. Ya, karena menangis di luar doa adalah keluhan, aku akan berusaha tegar =).

    BalasHapus