Selasa, 13 Maret 2012

Indonesia


Tanah airku, Indonesia
darah-jiwanya mengalir
jadi air sungai cinta
dalam dadaku.

Tanah airku, Indonesia
dulu alangkah kaya
malah katanya
tongkat batu bisa jadi tumbuhan.

Damai negeriku, damai bangsaku
bersama sahabat membangun bangsa
bertopang fondasi nan kuat
negeriku bertuhan, bersatu dengan harapan
memberi keadilan bagi seluruh rakyat
dalam rasa perikemanusiaan
: adil dan beradab.

Namun sekarang
Indonesia sakit
tubuhnya terlampau banyak dikerat tikus berdasi
sayap-sayap garuda dipatahkan wakilnya sendiri
korupsi bagai makanan sehari-hari
pemimpinnya kehilangan hati nurani.

Negeriku Indonesia
kini dipenuhi air mata
Ibu Pertiwi menangis tersedu-sedan
dan pemimpinnya hanya mampu berkata
"Prihatin!"

17 Agustus 2011
dan aku hanya menulis puisi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar