di malam yang indah ini aku ingin mengenangmu
juga senyummu, dan lagu yang
kau nyanyikan
sambil berpura-pura mengapitkan
biola di lehermu yang jenjang,
lalu kita akan berdansa diiringi
nada-nada walsa
yang mengalun di sebuah tapedeck tua
aku tahu kau pasti tertawa, mengikuti gerakanku yang kaku dan ragu.
aku tahu kau pasti tertawa, mengikuti gerakanku yang kaku dan ragu.
di dalam kekosongan ini,
helai-helai rambutmu seolah mampu kugapai,
jantungmu yang berdebar
dalam pelukku,
juga keheningan yang menderas di kedua bolamatamu,
atau kita yang akan berkata-kata
hingga hujan dan segala yang berbunyi malam ini
juga keheningan yang menderas di kedua bolamatamu,
atau kita yang akan berkata-kata
hingga hujan dan segala yang berbunyi malam ini
kehabisan daya untuk
bersuara.
semua itu, sungguh, membuat air mata yang meleleh di pipiku
semua itu, sungguh, membuat air mata yang meleleh di pipiku
terasa bagai kecupan yang kaukecapkan
ke bibirku yang bergetar.
11 Februari 2014
11 Februari 2014