Jumat, 07 Februari 2014

Malam Imlek


aku akan mencatat segalanya malam ini
mencatat daun-daun yang jatuh melingkar di sepanjang jalur trotoar
juga aroma dupa yang harum  namun pahit, dari dalam kelenteng tua,
pun aspal yang berkilau dimandikan genangan
dan lagu lama yang perlahan didesiskan kenangan.

aku akan mencatat segalanya yang mungkin membebaskanmu
dari kematian yang panjang,
dari awan-awan yang melepaskan hujan
(tanpa rintih kehilangan)
atau langit yang percaya (bahwa kepergian
hanya jalan yang sia-sia).

aku ingin menyelamatkanmu, dari celah sempit
di dalam diriku
dari kata yang (mungkin) tak berarti apapun
juga sepatah ucap yang tak didengar siapapun,
kuingin sejenak sembunyi
dari tuhan yang murung
meringkuk dalam dosa yang lalai dicatat
wajah duka yang tak dipahami.

3 komentar:

  1. ini keren pas aku baca dengan berbisik (karena udah dini hari dan takut mengganggu tetangga). cuma bait terakhir itu nggak oke banget rasanya. aku stuck pada "ini". dan mungkin, karena itu hanya dua baris. berasa kurang atau nanggung di pembacaanku. cuma komentar :D
    ahak hak hak
    kip nulis :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agak gantung ya, Chris? Aku juga negrasa gitu, ingin cari bait tambahan jadinya =/.
      Lama nian tak bersua, apa kabar? =D

      Hapus
  2. ehehehehe.
    gantungnya di bunyi siy, menurutku :D
    kabar baik.
    gimana dirimu dan keluarga?
    ahak hak hak

    BalasHapus