Rabu, 11 Januari 2012

(Ulasan Album) Ohashi Trio - R



Ohashi Trio 大橋トリオ - R (2011)

1. アネモネが鳴いた / Anemone ga naita
2. 美しいもの / Utsukushii mono
3. モンスター feat.秦基博 / Monster feat. Hata Motohiro
4. シアワセの碧い鳥 / Shiawase no aoi tori
5. Ethnic
6. ROOTs
7. the ice
8. ホルトノキ / Horuto no ki
9. The Long Parade
10. Bing Bang (trio original version)

Detail album bisa dilihat di sini



Pemandangan elok di balik jendela, hanya bisa aku nikmati sebentar, mengingat perjalanan masih jauh, sementara kereta hanya berhenti sejenak. Di sini, selain derit-derit rel dan suara senyap hujan, ada perasaan haru ketika telingaku berhasil menjangkau nada-nada syahdu di album Ohashi Trio - R. Suara kalem Ohashi begitu nyaman didengar di tengah dinginnya cuaca. Sebenarnya, suasana teduh sudah terbaca sejak aku melihat sampul albumnya, begitu elok, dengan rumah mungil di tengahnya, seolah ingin menyampaikan perasaan tenang di benak pendengar.

Album R dibuka dengan balada Anemone ga Naita dan tembang dinamis Utsukusii Mono. Namun, aku paling suka dengan duet Ohashi dan Hata Motohiro di lagu Monster. Meski judulnya seram, musiknya sendiri begitu menawan dengan beat-beat nan cerah dan meriah, melodinya dibalut dengan nada-nada nan intim dan berkarakter. Aransemennya, terutama pada petikan gitar, piano dan gesekan biolanya, alangkah istimewa. — dan vokal Hata, menambah nilai lebih di sini.

Lagu lainnya pun mengalir nyaman bagai sungai jernih mengalurkan debar menyenangkan. Keahlian Ohashi Yoshinori dalam mengaransemen lagunya memberikan warna klasik yang tak mungkin terlupakan. Keindahan nada-nadanya alangkah relung mengalunkan rasa tenteram di benak pendengar. Shiawase no Aoi Tori begitu syahdu dengan kemasan piano jazz nan kental. Dua lagu instrumen, Ethnic dan the ice, pun cukup menawan bila dijadikan nada pengingat pesan (he-he). Sementara ROOTs dan The Long Parade menawarkan sisi ceria yang menggembirakan, Horuto no Ki hadir begitu emosional dengan lantunan pianonya. Dan, seperti lazimnya dilakukan penyanyi jazz lain, di lagu Bing Bang, Ohashi ber-scat singing, dengan lantunan silabel tanpa makna — "bruplu bruplu", namun tetap asyik didengar. Lagu bernuansa cerah tersebut dipilih Ohashi sebagai penutup sempurna album R.

Sebagai solois dengan keterampilan teknik dan ekspresi yang tinggi, Ohashi berhasil meramu folk-jazz menjadi lembut dan terterima. Dia juga memainkan hampir seluruh musik dalam lagunya. Aransemennya begitu rapi dan segar, dengan komposisi yang ringan, anggun dan menyenangkan. Durasinya memang lama dan melelahkan, namun album R selalu dapat memaksaku untuk mendengar dan mendengarnya lagi. Melodinya, seolah ingin menyampaikan sesuatu yang rasanya dekat sekali dengan kita. Istimewa =).

8 / 10

— 10 Januari 2012 —


Tidak ada komentar:

Posting Komentar