Sabtu, 07 April 2012

Aroma Musim Panas



Sampai selamanya
aku tak mungkin melupakan
pemandangan bunga rumput di balik pagar sekolah
di mana kita biasa duduk dan menghabiskan jam istirahat
sambil berbagi kisah, berdua.

Di sana, dengan kapal-kapalan kertas
kita sering menerbangkan puisi
meski sayapnya acapkali tersesat di atap sekolahan
dan tak pernah turun lagi.

Kau pun tertawa ketika menyadari
aku tak sedang menerbangkan apa-apa
selain sebaris ungkapan sayang
dengan namamu sebagai judul.

Kini, setelah banyak tahun berjalan, adakah kaubertanya
: pada siapa waktu sebenarnya berdetak?

02 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar