Sampai selamanya
aku tak mungkin melupakan
pemandangan bunga rumput di
balik pagar sekolah
di mana kita biasa duduk dan
menghabiskan jam istirahat
sambil berbagi kisah,
berdua.
Di sana, dengan
kapal-kapalan kertas
kita sering menerbangkan
puisi
meski sayapnya acapkali
tersesat di atap sekolahan
dan tak pernah turun lagi.
Kau pun tertawa ketika
menyadari
aku tak sedang menerbangkan
apa-apa
selain sebaris ungkapan
sayang
dengan namamu sebagai judul.
Kini, setelah banyak tahun
berjalan, adakah kaubertanya
: pada siapa waktu sebenarnya
berdetak?
02
Februari 2012
Sabtu, 07 April 2012
Aroma Musim Panas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar