Jumat, 13 April 2012

Bandara Dekat Rumah


Sayang, ingatkah,
ketika berumah di dekat bandara
setiap malam kita suka duduk di lantai dua
sambil mencari bintang paling terang
tuk kemudian dijadikan satu-satunya
benda berharga milik kita.

Lucunya,
meski belum pernah naik pesawat
kita telah merayakan
berbagai macam perjumpaan, sebab
ketika pesawat mendarat
getarannya selalu sampai di lantai rumah kita.

Kini, sudah lama kita tak tinggal di sana
bandara pun hendak dipindahkan sebentar lagi
aku membayangkan betapa sepinya keadaan di situ
tanpa deru pesawat dan dengung pengeras suara
kau pun pasti merasa sedih, bukan?
Ketika jalan-jalan
hanya menyisakan kenangan.

Lalu, ketika segalanya tak lagi sama seperti dulu
bintang paling terang, masihkah berpijar
di beranda langit kita?


13 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar