Sabtu, 07 April 2012

Malam Kunang-kunang


– Papi

Pada suatu malam di kampung halaman
kunang-kunang muncul di balik ilalang
terangnya bak semburat purnama
mengembara di rimba gurita
tabahlah malam walau tiada lagi
dapat pendarkan cahaya.

Hujan pun menghamburkan sepi dalam tubuh puisi
beberapa rintiknya jatuh menerobos sunyi –
waktu berjalan pelan bagai sisa umur menziarahi masa lalunya sendiri
di lumbung kenangan, daun-daun meluruhkan hening hari.

Malam kunang-kunang di kampung halaman
tak pernah lagi dapat aku saksikan
hanya batu dan sayup rumputan
ditiup kesiup angin kemarau
engkau dan aku hanya tinggal masa lalu
segalanya telah berlalu.

Malam pun melipat sayapnya
melepaskan segala kenangan –
menjadi hening.
Hanya hening.

Apalagi?

2007

1 komentar:

  1. Wow, ini dikarang sendirikah? Keren banget bro...

    Jadi iri saya... :D

    BalasHapus