Jumat, 18 Oktober 2013

Di Sepanjang Jalan Ampera


hatiku, tak pernah seteduh
malam di musim penghujan
ketika bersamamu menembus sisa-sisa kabut
di balik tenda becak berlindung,
daun-daun lerai di pudar siluet lampu
harum tanah tercium di sepanjang jalur kelabu
kau berkeluh
kemeja putihmu basah tersiram renjisan.

bayang-bayang pohon tertimpa lampu kota
bagai tahun-tahun di selembar potret tua
pemandangan sederhana di sebaris hujan
barangkali hanya sebatas tanda
putik telah berganti buah
terlipat bersama kelopak bunga,
di sepanjang jalan ampera
daun-daun jatuh memutar.

20 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar