Penjual bunga, ingatkah
pada gadis kecil berambut merah
dia senang duduk di kebun maple
dalam khusyuk angin tenang
di sekitarnya, daun-daun kering berguguran
menyairkan hening kenangan.
Katamu, ia sering terlihat murung
merenung lekat angsa terbang menuju Selatan.
Bila ia tak ada
pohon-pohon hilang teduh
langit tertegun diterik siang
segala kenang hanya penantian panjang di bangku kereta
dan waktu menjadi tak bersuara
seluruh kota menerawang sia-sia.
Dia ada dalam dongengmu, bukan?
Ditulis dengan damba, buku harian sederhana
kau menamainya musim gugur
: sketsa senja rindumu.
Di mana dia sekarang
ceritakanlah padaku.
Sungguh aku ingin bertemu
hanyut dalam sendu matamu.
— 25 Februari 2012 —
Jumat, 24 Februari 2012
Dongeng Musim Gugur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar