Jumat, 24 Februari 2012

Dongeng Musim Gugur


Penjual bunga, ingatkah
pada gadis kecil berambut merah
dia senang duduk di kebun maple
dalam khusyuk angin tenang
di sekitarnya, daun-daun kering berguguran
menyairkan hening kenangan.
Katamu, ia sering terlihat murung
merenung lekat angsa terbang menuju Selatan.

Bila ia tak ada
pohon-pohon hilang teduh
langit tertegun diterik siang
segala kenang hanya penantian panjang di bangku kereta
dan waktu menjadi tak bersuara
seluruh kota menerawang sia-sia.

Dia ada dalam dongengmu, bukan?
Ditulis dengan damba, buku harian sederhana
kau menamainya musim gugur
: sketsa senja rindumu.
Di mana dia sekarang
ceritakanlah padaku.

Sungguh aku ingin bertemu
hanyut dalam sendu matamu.


— 25 Februari 2012 —

Tidak ada komentar:

Posting Komentar